test
test
poprapmalay
Dulu ku berdiri, di puncak dunia,
Senyum tak pernah pudar, hidup penuh cahaya.
Langit biru cerah, impian ku genggam,
Tak pernah ku sangka, semua jadi kelam.
Duit habis, badan patah, luka dalam jiwa,
Hampir ku tewas, dihimpit duka.
Lecturer menuding, tuduhan melanda,
“Dah kenapa kau?” kata dunia yang tak faham.
Kerasnya hidup, uji ku sampai runtuh,
Tapi kawan ku datang, jadi pelita di malam kelabu.
Dari abu ku bangkit, walau luka berdarah,
Hati ku kuat, Tuhan tahu ku tak lemah.
Hampir ku tinggalkan, buku dan pena,
Mimpi jadi debu, dihempas badai nyata.
Tapi tangan kawan, hulurkan harapan,
“Bangun bro, kau tak keseorangan.”
Luka ini tanda, ku tak menyerah,
Dari kelam ku belajar, hidup penuh rahmah.
Setiap langkah, ku ukir semula,
Cahaya ku cari, walau hati masih luka.
Kerasnya hidup, uji ku sampai runtuh,
Tapi kawan ku datang, jadi pelita di malam kelabu.
Dari abu ku bangkit, walau luka berdarah,
Hati ku kuat, Tuhan tahu ku tak lemah.