
Dpr
poprap
Di kursi empuk kalian duduk santai, uang rakyat melayang entah ke mana arahnya, janji manis waktu kampanye terdengar petai, tapi kini suara rakyat cuma jadi bahan tertawa. Gedung megah itu hasil keringat kami, tapi kalian sibuk rebut kursi, bukan cari solusi, sidang cuma formalitas, tidur jadi hobi, sementara rakyat kecil tetap makan janji. Kalian bicara demokrasi tapi praktik oligarki, suara rakyat disaring sesuai isi amplop murni, undang-undang lahir buru-buru, penuh intrik, rakyat dijual murah, kepentingan publik dipetik. Hei DPR, dengar teriakan jalanan, kami muak jadi korban permainan. Jangan pura-pura tuli, jangan pura-pura buta, rakyat bangkit bersuara, saatnya kalian waspada. ---